Jumat, 10 Agustus 2012

Pedang Samurai

Sebutan samurai yang dialamatkan pada pedang jepang merupakan salah kaprah. Samurai sendiri adalah sebutan untuk Japanese warrior. Sedangkan yang dimaksud pedang itu disebut dengan Ken. Untuk memudahkan para pembaca sekalian maka untuk menyebut pedang pada tulisan ini digunakan istilah pedang samurai.
Pedang samurai sendiri di jepang dibagi dalam banyak jenis. Pembagian jenis-jenis pedang berdasarkan ukurannya. Setiap pedang diukur dengan ukuran "Shaku" dimana 1 shaku berarti sekitar 30 cm. 


Sejarah
Pedang samurai atau lebih baik disebut sebagai pedang bangsa jepang yang digunakan oleh para samurai atau bushi, mereka dikenal dalam sejarah jepang;namun di film modern dan tayangan televisi pedang-pedang tersebut hanya dikenal sebagai katana, dan sangat jarang menggunakan istilah dan klasifikasi yang benar tentang pedang para samurai.

Untuk membuka sejarah pedang samurai kita kembali kemasa lalu selama periode abad pertengahan ketika penggunaan baja sebagai ganti perunggu dalam senjata bilah sangat meningkat, pedang bermata tunggal menjadi sangat populer di wilayah asia, dan pembuatan Tachi dan Uchigatana dari jepang dimulai.Pedang-pedang Jepang atau Nihonto adalah senjata berbilah tradisional sepanjang sejarah peradaban Jepang. Tachi digunakan oleh pasukan kaveleri dengan bentuk lebih panjang dan melengkung dengan sisi tajam mengarah kebawah dari sabuk. Uchigatana digunakan oleh prajurit infantri lebih pendek dengan sisi tajam mengarah keatas.Dengan berubahnya sistem militer dan masyarakat feodal salama masa ini, hingga muncul kelas-kelas kesatria baru.Mereka adala para pemimpin seni perang dan berkembang tidak saja sebagai pelayan dan pelindung dari pemimpin yang lebih kuat,tetapi juga menjadi kelas yang dominan diantara mereka sendiri, Para Samurai



Cara Bushido mendominasi struktur sosial di Jepang selama 700 tahun.Peran utama mereka sebagai perwira militer mencakup loyalitas mutlak terhadap tuan pelindung mereka untuk berperang bila perlu mati,dan itu membutuhan pedang berbilah tunggal yang cocok untuk pertempuran jarak dekat sekaligus pertahanan yang baik.Itu menuntut kualitas tinggi untuk menghasilkan generasi pedang yang sempurna,yang fleksibel dalam serangan, tetapi juga harus mempertahankan ketajaman.
Hanya penempa pedang yang berpengalaman saja yang mampu mengembangkan metode penempaan dan pengaturan panas untuk menghasilkan pedang-pedang sesuai kebutuhan saat itu, yang kemudian dinamakan Katana.Bahkan katana itu sendiri sangat bervariasi dalam gaya selama periode sejarah pedang samurai.Pada akhir abad 14 dan awal abad 15 pedang katana berukuran 70cm dan 73cm,tetapi diawal abad 16 panjang pedang 60cm namun diakhir abad tersebut pedang kembali berukuran 73cm.Pedang Katana selalu disandingkan dengan pedang Wakizashi atau Shoto,bentuk sama namun lebih pendek, keduanya mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi para samurai.
Namus setelah beberapa periode sejarah peperangan Jepang seni pembuatan pedang mengalami penurunan sampai pada era Shinshinto dimana para penempa pedang kembali membuat pedang-pedang yang unggul setelah mendapatkan kembali teknik pembuatan yang sempat hilang.Alur sejarah berubah kembali saat era Restorasi Meiji dimana melarang semua pedang samurai sebagai senjata kecuali pada kelas sosial tertentu.Akibatnya para ahli pedang menyembunyikan kemampuan mereka dan mengalihkannya kebentuk tongkat sederhana agar jiwa samurai tetap hidup, dan seni pembuatan pedang unggul akan tetap bertahan dan tidak akan hilang
Bagian-bagian dari Pedang Samurai 
Jenis-jenis Pedang Samurai
1. Tanto
Tanto bisa dikategorikan sejenis pisau, ukurannya sekitar 25 cm. Sebagian perempuan Jepang jaman dulu membawa Tanto di balik Obi (ikat pinggang Kimono) untuk self defence ataupun untuk spontan attack. Tanto paling banyak digunakan oleh para Kunoichi (ninja wanita) yang sedang menyamar, karena ukurannya yang simpel dan mudah disembunyikan.

2. Wakizashi

Wakizashi merupakan jenis pedang samurai dengan panjang antara 30-60 cm.Tipe single-edge, one hand, panjang 40-55 cm, dengan kemiringan sekitar 10 derajat, dan bilah yang hampir rata. Para samurai biasa menggunakannya sebagai secondary weapon.

3. Kodachi

Kodachi lebih panjang dari wakizashi, tetapi lebih pendek dari katana, lebih melengkung dengan sudut kemiringan 15', dengan ujung bilah sedikit lebih lebar. Biasa digunakan sebagai perisai dalam hand - to - hand combat.
Karena tidak sepanjang katana (kurang dari 2 shaku) maka tidak menyalahi aturan membawa pedang di zaman Edo sehingga boleh dibawa oleh orang biasa (dulu cuma samurai yang boleh bawa pedang). Pedangnya lebih melengkung dari wakizashi. Pedang ini cukup ringan sehingga memudahkan penggunanya bergerak lincah.

4. Chokuto 

Sama seperti katana, hanya saja tidak melengkung tetapi lurus. Tipe single-edge, two hand, panjang 70-80 cm, bentuk gagang dan bilah lurus. Ditemukan sebelum jaman Heian sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang (yang ternyata unik caranya).
Karena pedangnya lurus sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah ditemukannya katana, chokuto masih tetap diproduksi tetapi kebanyakan berfungsi sebagai ceremonial sword.

5. Katana

Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja mempunyai katana dipunggung mereka. Pedang ini merupakan pedang umum tipe single-edge, one or two hand, dengan panjang antara 70-80 cm., bentuk melengkung dengan kemiringan sekitar 20', bilah pedang rata, dengan gagang sekitar 25-30 cm.
ada zaman Edo, pedang jenis ini bisa dikatakan wajib dimiliki bagi seorang samurai. Bagi seorang samurai, membawa katana bukan hanya sebagai senjata untuk mempertahankan diri, namun juga untuk merepresentasikan satus sosialnya. Biasanya seorang samurai membawa Katana berpasangan dengan Wakizashi atau Tanto, jadi bisa dikombinasikan untuk close quarter combat dan open quarter combat.
Untuk pedang jenis katana memiliki berbagai macam model dan nama. Pedang dari jenis ini yang paling terkenal seperti Kusanagi, Masamune, Muramasha, Osafune, Nihon dan Sakabatou. Pedang-pedang tersebut sangat langka dan legendaris. Khusus untuk pedang Kusanagi hanya ada satu di dunia, dan itupun hanya seorang kaisar Jepang yang boleh melihatnya dalam ritual keagamaan. Jadi info mengenai pedang ini sangat minim.

6. Tsurugi

Pedang yang tak serupa dengan jenis pedang yang lainnya. Tipe double-edge, two hand, panjang 70 cm, pedang ini tidak melengkung tapi lurus seperti pedang korea. 
Tsurugi merupakan pedang tipe broadsword, lebih berat dibanding pedang yang lainnya. Sangat cocok digunakan untuk mengahadapi musuh bertameng maupun berarmor tebal. Untuk para samurai, Tsurugi tidak populer dan tidak banyak digunakan.

7. Ninja-to

Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Hampir sama dengan Katana, one or two hand, namun yang membedakan Ninja-To dengan Katana adalah pada bentuknya yang lurus dan ujung bilah sedikit lebih kecil.  
Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada desainnya. 

8. Nagamaki

Pedang dengan panjang mata pedang dan gagang yang sama. Tipe single-edge, one hand, bentuk melengkung dengan ujung bilah lebih lancip, panjang bervariasi mulai 40-80 cm.  
Pedang dengan gagang yang sama panjang bisa dikatakan memiliki banyak kelebihan dalam penggunaannya, karena seimbang inilah yang membuat gerakan pedang lebih ringan dan cepat.
Termasuk dalam katagori belati, Digunakan untuk serangan mendadak. Penggunaan pedang ini tidak seefisien Tanto. Tapi pedang ini memilki keindahan lebih.
Untuk close-combat, gagang pedang sangat efektif untuk membantu serangan dan bertahan (seperti penggunaan Staff/Tongkat).

9. Nidachi & Odachi

Pedang yang sangat panjang. Tipe single-edge, two hand, bentuk dan desain bilah hampir sama dengan Katana, Nodachi & Odachi termasuk kategori pedang panjang yang memiliki ukuran panjang 90 cm.. Pedang ini tidak cocok untuk close combat karena ribet dengan ukurannya.
Pedang lebih banyak digunakan oleh prajurit untuk untuk membelah pasukan berkuda beserta kudanya. Pembuatan pedang ini termasuk dalam kategori sulit, sehingga pedang ini termasuk pedang langka.
Salah satu pedang masuk kategori pedang Nodachi yaitu pedang Monohoshizao, pedang tersebut memiliki panjang hampir mencapai 125 cm atau lebih dikenal dengan pedang "Tiang Jemuran".

10. Naginata

Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Tipe single-edge, two-hand, panjang 160-200 cm. Naginata merupakan senjata jenis tombak dengan panjang gagang bervariasi (130-160 cm), bilah tombak dari katana dengan panjang 30-40 cm.  Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. 
Untuk seorang samurai petarung, Naginata jarang menjadi pilihan utama dan tidak banyak digunakan. Karena jurus-jurus dasar para samurai adalah kecepatan, ketepatan, dan efektifitas.
Naginata lebih banyak digunakan oleh pasukan pengawal dan pasukan saat berperang. Senjata jenis ini bisa digunakan dalam pertarungan jarak menengah dan open quarter combat. Sehingga menjadi pilihan utama oleh pasukan berkuda untuk membelah pasukan musuh.Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos.

11. Yari

Yari merupakan tipe tombak. Berbeda dengan naginata, bilah mata tombaknya yang bertipe double-edge dibuat lurus. Bentuk Lurus ini efektif digunakan menusuk musuh yang datang dari depan. Biasanya dipakai pria untuk mengahadang laju pasukan musuh.


sumber : 
http://odyckdnero.blogspot.com/2012/07/jenis-jenis-pedang-samurai.html
http://giant41.blogspot.com/2010/10/jenis-jenis-pedangkatana-samurai.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar